Berada di tempat seindah Peucang tanpa sinyal telepon selular, sama sekali tidak menjadi masalah. Saya mengistilahkannya sebagai, “Menikmati keterasingan yang amat mengasyikkan.”Semula, kami berencana mem-bu-ka kegiatan di sini dengan snorkeling, namun karena cuaca kurang mendukung, akhir-nya kami langsung menuju Cidaon, untuk bertualang di atas kano.
Selasa, 08 November 2016
Pulau Peucang
Dalam koridor lingua Pasundan, Peucang bisa juga diartikan sebagai kancil. Masyarakat banyak mengatakan nama Peucang berasal dari nama sejenis siput yang ditemukan di hamparan pasir. Jauh sebelum letusan Gunung Krakatau menerjang Peucang, pada 27 Agustus 1883, pulau di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Jawa Barat, ini dihuni oleh masyarakat tani, dan dijadikan daerah pertanian. Ledakan dahsyat yang legendaris itu menjadikannya daerah perhutanan.
Berada di tempat seindah Peucang tanpa sinyal telepon selular, sama sekali tidak menjadi masalah. Saya mengistilahkannya sebagai, “Menikmati keterasingan yang amat mengasyikkan.”Semula, kami berencana mem-bu-ka kegiatan di sini dengan snorkeling, namun karena cuaca kurang mendukung, akhir-nya kami langsung menuju Cidaon, untuk bertualang di atas kano.
Berada di tempat seindah Peucang tanpa sinyal telepon selular, sama sekali tidak menjadi masalah. Saya mengistilahkannya sebagai, “Menikmati keterasingan yang amat mengasyikkan.”Semula, kami berencana mem-bu-ka kegiatan di sini dengan snorkeling, namun karena cuaca kurang mendukung, akhir-nya kami langsung menuju Cidaon, untuk bertualang di atas kano.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar